Latest News

Thursday, September 26, 2013

Boy: Tales of Childhood



Boy: Tales of Childhood (Boy: Kisah Masa Kecil)
Roald Dahl @ 1984
Quentin Blake (Ilustrasi)
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU � September 2004
232 hal.

Menyenangkan membaca sebuah biografi yang ditulis dengan bahasa yang santai. Tidak membosankan, gak bikin ngantuk. Mungkin yang menulis seorang Roald Dahl, salah satu penulis cerita anak-anak favorit gue.

Menurut Roald Dahl sih, ini bukan biografi � Autobiografi adalah buku yang ditulis seseorang mengenai kehidupannya sendiri dan biasanya penuh detail yang membosankan. Aku tidak akan pernah menulis tentang sejarah diriku sendiri�  

Roald Dahl lahir tanggal 13 September 1916, sebagai anak laki-laki satu-satunya dan Dahl sangat dekat dengan ibunya. Semasa ia bersekolah dan mulai bekerja, Dahl selalu menulis surat untuk ibunya, dan disimpan dengan rapi oleh ibunya. Dalam buku ini ada beberapa gambar potongan-potongan surat yang dikirim Dahl untuk sang Ibu.

Di buku biografi bagian pertama ini berisi kisah sejak Dahl lahir dan semasa ia bersekolah di asrama. Hingga akhirnya lulus dan bekerja di Shell.

Sebagai anak kecil, Dahl juga suka iseng. Ia memberi �pelajaran� untuk seorang penjaga toko permen yang selalu merengut setiap melihat anak-anak, atau memasukkan kotoran kambing ke dalam pipa tunangan kakaknya.

Sekolah tempat Dahl belajar begitu ketat menerapkan disiplin. Dan sejujurnya bikin gue ngilu dan sebal dengan sikap guru dan para pengawas yang semena-mena. Agar anak disiplin tak segan mereka menerapkan hukuman dengan cara memukul dengan rotan. Anak-anak juga nyaris tidak diperkenankan menyuarakan pendapatnya atau membela diri. Terkesan, jika kita membela diri, berarti guru yang salah. Dahl pun juga tak luput dari hukuman itu.

Lulus dari sekolah, ketika ditawari oleh ibunya untuk memilih melanjutkan ke Cambridge atau Oxford, Dahl lebih memilih untuk langsung bekerja. Ia mencoba melamar ke Shell � hal ini sempat mendapatkan komentar sinis dari kepala sekolahnya. Dan beruntung Dahl diterima di Shell. Alasan Dahl lebih memilih bekerja adalah agar ia bisa ditempatkan di tempat-tempat yang eksotis. Mungkinkah dari tempat eksotis ini, lahir kisah James and the Giant Peach atau, The Enormous Crocodile?

Kejadian-kejadian di masa kecilnya memberi inspirasi bagi buku-buku cerita anak-anak yang ditulisnya. Salah satunya adalah cokelat Cadbury yang mengilhami cerita Charlie and the Chocolate Factory.

Dan kalau gue pikir-pikir, ketika membaca sosok kepala sekolah yang kaku, matron yang galak dan guru yang senang dengan anak-anak yang mendapatkan hukuman, gue terbayang sosok Miss Trunchbull di Mathilda, atau sosok ibu yang hangat dalam gambaran Miss Honey.

Atau sosok menyebalkan lagi, seperti penjaga toko permen, mungkin digambarkan dalam tokoh The Twists atau neneknya George di George�s Marvelous Medicine?

Cerita anak-anak Roald Dahl dipenuhi dengan tokoh-tokoh yang �ajaib� � begitu hitam putih. Yang salah akan berakhir dengan tragis, yang baik akan mendapatkan balasan yang setimpal. Roald Dahl juga mengajarkan anak-anak untuk mencintai hewan dan tentang indahnya sebuah persahabatan. Tapi emang sih, gak semuanya bisa langsung dibaca sama anak-anak sendiri, ada beberapa kisah yang sepertinya butuh orang tua sebagai pendamping.

No comments:

Post a Comment

Tags