Mystery of Yellow Room (Le Myst�re de la Chambre Jaune)
Gaston Leroux
Zulfa Simatur (Terj.)
Visi Media � Cet. I, Juli 2013
320 hal.
(Gramedia Plasa Semanggi)
Cover berwarna kuning cerah, langsung menggoda untuk segera dimasukkan ke dalam tas belanja. Ditambah lagi, rasanya akhir-akhirnya ini buku pilihan gue rada-rada bergeser ke thriller, atau yang sedikit berbau-bau misteri.
Ini sebuah kisah thriller klasik yang ditulis oleh Gaston Leroux, yang dikenal sebagai penulis The Phantom of the Opera. Konon buku The Mystery in the Yellow Room ini menjadi salah satu inspirasi Agatha Christie untuk menulis buku-buku bertema serupa.
�Pahlawan� dalam kisah ini bernama Joseph Rouletabille, seorang wartawan muda berusia 18 tahun. Nama aslinya adalah Joseph Josephine. Tapi, karena bentuk kepalanya yang unik, maka ia mendapat julukan �Rouletabille�.
Di sebuah chateau, seorang ilmuwan bernama Monsieur Stangerson, ditemani oleh anaknya, Mademoiselle Stangerson sedang melakukan penelitian. Dan di malam naas itu, puterinya pamit duluan untuk tidur, sementar Monsieur Stangerson tetap melanjutkan penelitian ditemani oleh pembantunya, Daddy Jaques. Tak lama, terdengar jeritan dari dalam kamar Mademoiselle Stangerson.
Setelah dengan susah payah, akhirnya Monsieur Stangerson dan Daddy Jaques berhasil mendobrak pintu kamar putrinya, dan menemukan putrinya tergeletak dengan luka yang sangat parah.
Dan misteri pun dimulai. Ada kejanggalan di dalam kasus ini, polisi kesulitan menemukan petunjuk tentang pelakunya. Karena, diketahui pintu kamar terkunci dari dalam, begitu pula dengan jendela. Tak ada celah bagi si pelaku kejahatan ini untuk bersembunyi.
Kasus ini menarik perhatian masyarakat Perancis. Tak terkecuali Joseph Rouletabille. Dengan pendekatan yang akan dianggap aneh oleh orang-orang, Joseph berhasil masuk ke dalam TKP dan mendekati orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dengan caranya sendiri, Joseph berusaha mencari petunjuk bagaimana si pelaku bisa keluar dari kamar kuning itu, apa motifnya dan siapa pelaku itu sebenarnya? Karena kasus ini terjadi di kamar tertutup, maka publik pun jadi ramai membicarakannya.
Joseph Rouletabille membeberkan fakta-fakta baru. Yang membuat analisis seorang detektif handal bernama Frederic Larsan terpatahkan. Dengan gaya yang khas, ia melakukan penyelidikan. Kadang terkesan kekanakan, tapi ternyata malah membuka pandangan baru. Tersangka dibebaskan, dan muncul praduga pada orang lain yang terkait. Apakah ini ada hubungan dengan percobaan yang dilakukan Monsieur Stangerson? Atau malah lebih ke masalah hubungan asmara Mademoiselle Stangerson?
Melihat gaya Joseph Rouletabille, gue mau gak mau teringat dengan Sherlock Holmes. Sama seperti Sherlock Holmes, Joseph Rouletabille juga suka bikin orang kesel dengan tingkah lakunya yang aneh. Sikapnya yang tenang, tapi tiba-tiba suka menimbulkan kehebohan dengan kesimpulan yang ditemukannya.
Dan satu lagi, seperti juga Sherlock Holmes atau Hercule Poirot, ada satu �pendamping� setia yang mencatat sepak terjang detetif utama. Di novel ini, seorang pengacara muda bernama Jean Sainclair yang menjadi narator.
Buku kedua Joseph Rouletabille berkisah tentang The Perfume of the Lady in Black, yang semoga saja juga segera diterjemahkan sama Visi Media.
No comments:
Post a Comment